No. 29 /06/63/Th.XV, 1 Juni 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Pada Mei 2011, Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Selatan tercatat 108,59 atau naik 0,78 persen dibanding NTP  April 2011 yang mencapai  107,75. Kenaikn NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It ) mengalami kenaikan sebesar 0,51 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani ( Ib) mengalami penurunan sebesar 0,26 persen.

Dilihat dari subsektornya, empat subsektor pertanian mengalami kenaikan NTP dan satu subsektor mengalami penurunan. Kenaikan NTP terjadi pada sub sektor Tanaman Pangan sebesar 1,53 persen, sub sektor Holtikultura 0,24 persen, subsektor  perikanan 0,15 persen dan subsektor peternakan 0,21 persen, sementara penurunan terjadi pada sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,83 persen

Turunnya indeks harga Konsumsi Rumah Tangga pedesaan sebesar 0,36 persen menunjukan terjadinya Deflasi dipedesaan akibat turunnya harga pada sub kelompok Bahan Makanan sebesar 0.83 persen,  sub kelompok Makanan Jadi sebesar 0,11 persen, sub kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga sebesar 0,26 persen,dan turunnya harga sub kelompok Trasportasi & Komunikasi sebesar 0,08 persen, sementara itu Sub kelompok Perumahan sebesar 0,64 persen,  sub kelompok sandang naik sebesar 0,59 persen, dan sub kelompok kesehatan naik sebesar 0,32 persen.

Perubahan NTP Tahun Kalender 2011 ( Mei – Januari  )  sebesar 0,48 persen, sedangkan Perubahan NTP Year on year ( Mei 2011 terhadap Mei  2010 ) sebesar 2,53 persen.

Dari 32 provinsi yang dilaporkan pada Mei 2011, 20 Provinsi mengalami kenaikan NTP dan 12 Provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Lampung yaitu sebesar 1,88 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi  Kalimantan Timur  sebesar 0,91 persen

Dari 4 Provinsi di pulau Kalimantan, satu Provinsi mengalami kenaikan NTP dan tiga  Provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP terjadi pada Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 0,78 persen, mengalami penurunan NTP terjadi pada Provinsi Kalimantan Barat sebesar 0,48 persen, dan Provinsi Kalimatan Timur sebesar 0,92 persen dan Provinsi Kalimatan Tengah sebesar 0,38 persen